
Ketua El-Montada Forum Mahasiswa Pascasarjana Indonesia di Mesir melakukan audiensi dengan Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Cairo untuk membahas permasalahan akademik dan kompetensi lulusan. Audiensi dilakukan di Kantor Konsuler KBRI Cairo di Nasr City pada hari Ahad, 11 Oktober 2020. Turut hadir dalam audiensi ini adalah beberapa jajaran pengurus El-Montada.
Menurut Ketua El-Montada Faiz Husaini, di Mesir saat ini terdapat 292 mahasiswa pascasarjana yang terdiri atas 259 mahasiswa program magister (S2) dan 33 mahasiswa program doktor (S3). Mayoritas mereka bejar di Universitas Al-Azhar dan sebagian kecil di perguruan tinggi lain seperti Universitas Cairo, Universitas Ain Syams, Institut Studi Islam Zamalik, Institut Studi dan Riset Arab Liga Arab, dan Universitas Suez Canal.
El-Montada, tambah Faiz, sebagai forum komunikasi mahasiswa pascasarjana, selama ini telah melakukan berbagai kegiatan akademik untuk penguatan kompetensi lulusan. Di antaranya adalah kajian ilmiah, bedah tesis/disertasi, pelatihan penulisan jurnal internasional, penguatan metode penelitian, dan lomba penulisan karya ilmiah.
“El-Montada ingin supaya kegiatan penguatan keilmuan seperti ini mendapat dukungan dari pihak KBRI Cairo, khususnya dari Kantor Atdikbud. Buku ‘Peta Pemikiran Tokoh Timur Tengah’ merupakan hasil dari lomba karya ilmiah yang diadakan oleh Kantor Atdikbud KBRI Cairo,” ucap Faiz Husaini yang saat ini menempuh program S3 Jurusan Tafsir di Universitas Al-Azhar.

Menanggapi hal tersebut, Prof. Bambang Suryadi, Atdikbud KBRI Cairo berpesan mahasiswa pascasarjana perlu memperkuat kompetensi lulusan dan jaringan kerja (network) untuk menjadi poros kekuatan Alumni Al-Azhar. Untuk itu, lanjut dia, para mahasiswa perlu memiliki wawasan global dan komparatif serta kemahiran berbasa asing, khususnya Arab dan Inggris.
“Memiliki kompetensi tanpa memiliki network sulit untuk berkembang. Sebaliknya memiliki network tanpa memiliki kompetensi, sulit untuk berkompetisi. Untuk memperkuat jejaring (networks), El-Montada harus memiliki data base alumni Mesir, khususnya Al-Azhar yang sudah berkiprah di berbagai profesi, baik di Indonesia maupun di luar negeri. Dengan demikian, kita bisa memetakan potensi dan peluang karir bagi para mahasiswa Indonesia di Mesir,” ucap Bambang seraya mengakhiri pertemuan yang berlangsung sekitar 45 menit tersebut. []